Minggu, 05 Februari 2012

BANTEN PUNJUNG



BANTEN TAMPELAN PUNJUNG DAN BANTEN PUNJUNG



Tampelan punjung dan banten punjung dipergunakan untuk sesaji roh atau arwah para leluhur, baik itu sanaksaudara, bapak/ibu/ kakek/nenek yang telah meninggal (almarhum). Jika arwah para leluhur belum diaben (masih dikubur) maka setiap hari-hari suci tertentu misalnya: galungan, kuningan, pagerwesi, rahinan tumpek, anggar kasih dan sebagainya, maka sanak keluarga yang ditinggalkan wajib menghaturkan sesaji di kuburannya.

Adapun sesaji tersebut biasanya berupa : Banten Sodan tingkat nista atau canang jempani, tampelan punjung dan canang genten kembang ura. Mengenai canang jempani atau banten sri keliki sudah dibahas pada buku edisi 1 begitu pula dengan kembang ura. Karena ukuran canang jempani atau banten sri keliki kecil, maka jika ingin menambah bahan makanan yang sesuai kesukaan almarhum ketika masih hidup maka diperbolehkan. Misalkan almarhum saat hidupnya suka es cream, sate, es buah, kue bolu, McDonald dan lain sebagainya. Yang penting dialasi daun pisang, bisa berupa takir menyonyo, takir bulakan ataupun piring-piringan. Setelah itu diletakkan diatas tanah gundukan kuburannya. Dihaturkan canang jempani, kembang ura dan tampelan punjung. Diperciki tirta dan ditancapi dupa setelah itu memanggil nama almarhum untuk dipersilahkan menikmati hidangannya.

Tampelan punjung terdiri dari :
- piring-piringan dari daun pisang
- base tampelan berjumlah ganjil (3 atau 5)
- kojong daun pisang 2 buah
- tembakau
- buah pinang dibelah 3

Cara menata:

  • -   di atas piring-piringan diisi kojong daun pisang 2 buah. Kedua kojong tersebut didalamnya diisi dengan tembakau
  • -   dibelakangnya diisi dengan base tampelan yang jumlahnya ganjil
  • -   selanjutnya diatasnya disusun lagi dengan buah pinang yang dibelah tiga
  • -   setelah itu ditutup lagi dengan piring-piringan diarasnya



Banten Punjung untuk Almarhum yang sudah diaben :

Bagi almarhum yang sudah diaben maka banten punjung tersebut dihaturkan di bale peyadnyan yang ada di rumah. Pada umumnya banten punjung ini sama seperti banten sodan biasa, hanya saja ditambah dengan pulu berisi beras, tampelan punjung dan pabuan. Begitu pula jika ingin menambah makanan kesukaan almarhum ketika masih hidup. Jadi banten punjung di rumah atau bale peyadnyan untuk leluhur yang sudah diaben terdiri dari:

  • banten sodan biasa baik itu dialasi dulang atau nampan
  • pulu berisi beras
  • pabuan berisi buah pinang, kapur sirih, gambir dan daun sirih
  • tampelan punjung
  • makanan tambahan kesukaan almarhum (ini tidak mutlak boleh diisi boleh tidak)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar