Kamis, 21 Juni 2012

Tahun Saka

TAHUN ÚAKA (BALI)


Perhitungan Tahun Úaka dimulai pada hari Soma (Senin) Wage wuku Tambir penanggal ping 1 bulan Waiúàkha tahun 1 Úaka, bertepatan dengan tanggal 22 Maret 79 Masehi, oleh Raja Kaniûka I, seorang raja India keturunan raja-raja Kuûàna dari suku Úaka, sebagai peringatan pemerintahannya atau tahun penobatannya naik tahta kerajaan, sekaligus seba­gai penghormatan pada leluhurnya (suku Úaka).

Di Nusantara (Indonesia) tahun Úaka dipergunakan dalam kehidupan masyarakat sejak masuknya Agama Hindu (kerajaan Hindu tertua diketahui berdiri di Kutai Kalimantan Timur sekitar tahun 400 Masehi). Hal tersebut dapat kita lihat di dalam prasasti-prasasti maupun di dalam cakepan (sejenis buku dari lembaran-lembaran daun rontal) yang memuat sastra-sastra Jawa Kuna (Kawi). 

Demikianlah dalam kenyataannya tahun Úaka sampai saat ini masih dipakai oleh sebagian masyarakat Indonesia terutama masyarakat Jawa dan masyarakat Bali. Akan tetapi perhitungan Tahun Úaka di Jawa mengalami perubahan sejak tahun 1555 Úaka (1633 M). Di dalam perhitungan Tahun Úaka terdapat unsur-unsur tanggal dan pangêlong, úaúih, wêwàran, wuku dan ingkêl.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar