Sabtu, 07 September 2013
Selasa, 03 September 2013
Kamis, 13 Juni 2013
Selasa, 11 Juni 2013
Minggu, 09 Juni 2013
Kamis, 06 Juni 2013
Selasa, 04 Juni 2013
Senin, 20 Mei 2013
Minggu, 05 Mei 2013
Sabtu, 04 Mei 2013
Jumat, 03 Mei 2013
Kamis, 02 Mei 2013
Rabu, 01 Mei 2013
Senin, 25 Maret 2013
Mejaya-jaya
Mantram Mejaya-jaya.
Om Dirgayur Astu tat
astu,
Om subham astu tat astu,
Om Sukham bhawantu,
Om Purnam bhawantu,
Om sreyam
bhawantu,
Om Sapta wrddhin astu tat astu astu swaha.
Artinya:
Om Hyang Widhi Wasa semoga kami dianugrahi
kesejahteraan, kebahagiaan, dan panjang umur
Mantra Lekesan
Om suruh mara jambe mara,
timiba pwa sira ring lidah,
Sanghyang Bumi Ratih ngaranira,
tumiba pwa sira ring ati,
Kunci pepet aranira,
ketemu-temu dalaha,
samangkana lawan tembe,
netu pwa sira ring wewadonan
Sang Hyang Sumarasa aran nira,
wastu kedep mantranku.
timiba pwa sira ring lidah,
Sanghyang Bumi Ratih ngaranira,
tumiba pwa sira ring ati,
Kunci pepet aranira,
ketemu-temu dalaha,
samangkana lawan tembe,
netu pwa sira ring wewadonan
Sang Hyang Sumarasa aran nira,
wastu kedep mantranku.
Mantra potong gigi pertama
Mantra waktu pemotongan gigi yang pertama
Om lunga ayu, teka ayu.(diucapkan tiga kali)
Semara dahana
Semaradahana.
Diceritrakanlah ada seorang raksasa yang
bernama Nilarudraka yang datang menyerang sorga, dan para Dewa setelah
mengalami pertempuran yang lama akhirnya tidak berhasil terpaksa melarikan diri.
Maka para Dewa-Dewa lain pun mengadakan pertemuan dan minta pada Bhagawan
Whraspati untuk meramalkan siapa sebenarnya yang akan bisa mengalahkan raksasa
Nilarudraka ini.
Kala Tattwa
Kala Tattwa
Diceritrakan Bhatara Siwa sedang
berjalan-jalan di atas samudra bersama-sama dengan Bhatari Uma kebetulan kain
Bhatari Uma tersingkap oleh angin maka terlihatlah betis beliau sehingga
keluarlah nafsu Bhatara Siwa untuk bersenggama.
Pada saat itu jatuhlah kama (mani)
Bhatara Siwa di lautan dan kama ini dipelihara oleh Sanghyag Trimurti sehingga
lahirlah Bhatara Kala. Sesudah bcrwujud Bhatara Kala maka inginlah beliau
mengetahui siapa ayah dan ibu beliau. Karena rupanya yang menakutkan maka
setiap orang atau raja yang menjumpai menjadi takut sehingga ada yang lari dan
sebagian lagi para raja-raja ini melawan disangka Bhatara Kala ini bermaksud
jahat.
Akhirnya para Dewa memohon kepada Bhatara
Siwa untuk menghadapi Bhatara Kala ini. Setelah Bhatara Siwa bertempur beberapa
saat maka melihat kesaktian Bhatara Kala yang sedemikian hebat inginlah Beliau
mengetahui apa sebenarnya tujuannya berperang.
Setelah Bhatara Siwa bertanya apa tujuan
Bhatara Kala datang ke sorga maka dijawablah bahwa sebenarnya Bhatara Kala
ingin menjumpai ayah dan ibunya yang tidak diketahui sejak beliau dilahirkan di
lautan.
Oleh karena itu maka Bhatara Siwa meminta
agar Bhatara Kala mau memotong taringnya sebab setelah taring itu dipotong
barulah dia akan bisa melihat Ibu dan Bapa.
Permintaan Bhatara Siwa itu dipenuhi
sehingga dipatahkanlah taringnya sendiri dan setelah itu barulah Bhatara Siwa
mau mengakui bahwa Bhatara Kala adalah putra Beliau dan Ibunya adalah Bhatari
Uma.
KALAPATI
PUJA KALAPATI
“Iki puja kalapati, nga, kramaning
wang pasalin panji, apa guntingan, atatah syungkala until, gantya prawertti
wilasaning anadi janma masajati, prasida sujana sujati, mari ya awaking kala
bhuta pisaca raksasa sasaman ika, apan wus pinutung syungira, untunira, mari ya
mawisa cemer. Ginutung tungtunging romanira, mari ya letuh ning çariranira,
apan duking wawu metu saking guagarbha nguni kita karaketan dening camah, mala
mwang letuhing bhaga-wasaning babu nguni, ndan tuntutan dening panca-mahabhuta
mwang sarwa kala rumaketing raga çarira nguni, yata maweh mala sumaputing raga
çariranta, manadipwaya kala bhuta pisaca raksasa danawa wil yaksa detya dhanuja
kinabehan, abhirawa swabhawanta angker, kagirin girin, mur ikang sarwa dewa
awering kabeh agila-gila tumoni kita, luluh kasaputan dening mala amurtti hyang
kalapati, reppwa sira mareki hyang bapa hyang ibu nguni, tapwan kapanggih pwa
sira, apan dahating suksmacintya pangadeganira tan kawasa tinon dening akak
kasaputan mala mwang camah, campur letuh, tuhu yan kari ya pengawaking kala
bhuta pisaca, yata marmaning tan kapangguha jati pangadengira hyang bapa ibu
nguni yan sangkan paranta anadijanma.
Ica sang hyang paramecwara sadgana
lawan bhatari munggwing padmasana manimaya, tumo wilasaning janma manusa ring
mrcapada, tut kalawan sarwa kala bhuta pisaca raksasa, matangnyan inugrahanira tang
puja kalapati, ngaran saparikramaning wang apasalin panji, nga, pasalin
pandiryaning raga çarira, yogya tinut dening manusa loka kinabehan, marganira
amanggih kamanusajatyan suksma jati, ri samangke mwang wekasan, rumaketa ikang
sarwa dewa, maka widining raga çariranira, tan doh hyang pitara kamimitanira
nguni, nahan parikramanya
Terjemahan bebasnya :
Inilah yang disebut Puja Kalapati, cara
orang berubah status (tingkat), seperti upacara potong rambut (mepetik), potong
gigi (taring dan gigi seri), berubah status menjadi manusia sejati, menjadi
manusia yang baik, berhenti berjasad bhuta kala pisaca raksasa atau lainnya
sebab sudah dipotong taringnya, giginya tidak lagi berbisa kotor.
Digunting ujung rambutnya, tidak lagilah
kotor tubuhnya, sebab sejak dilahirkan dari rahim (ibu) dahulu, kamu dilekati
oleh kekotoran rahim ibu dahulu, maka diikutilah oleh pancamahabhuta serta kala
yang melekat pada tubuhmu, itulah yang memberikan kekotoran pada diri dan
pribadimu, menjadilah dia kala bhuta pisaca raksasa dhanawa, wil, yaksa, danuja
semuanya hebat wujudnya menakutkan, menakut-nakuti, pergilah semua Dewa- Dewa,
geli melihatmu, lebur diliputi kekotoran dari wujud Hyang Kalapati.
Ingin pulalah kamu mencari (mendekati)
Ibu dan Bapakmu dahulu, tidak akan diketemukan olehmu, oleh karena sangat suci
wujud Beliau, tidak bisa dilihat oleh orang yang diliputi oleh kekotoran,
campur maupun camah, bila kamu masih berbadan kala bhuta pisaca, itulah sungguh
yang menyebabkan tidak bisa bertemu dengan wujud sesungguhnya dari Bapak Ibumu
dahulu yang menciptakan yang merupakan asal dan tujuanmu menjadi manusia.
Kasihanlah Sanghyang Parameswara bersama Bhatari yang bertahta di atas
Padmasana permata yang tidak kelihatan, melihat tingkah laku manusia di dunia
diikuti oleh kala bhuta pisaca raksasa, sebab itu dianugerahkanlah oleh beliau
puja kalapati namanya yang merupakan petunjuk bagi orang yang berganti
kehidupan (misalnya perubahan status dari anak-anak jadi dewasa, dari bujangan
menjadi orang berumah tangga dan sebagainya), perubahan pribadi, patutlah
diikuti oleh manusia sekalian, agar bisa menjumpai hakekat sebagai manusia
sejati, batin yang sejati, pada hidup sekarang dan kemudian (kelak), dicintai
dan didekati oleh para Dewa sebagai Widhinya dari diri pribadi kita, tidak pula
jauh para pitara leluhurnya dahulu demikianlah halnya.
Minggu, 17 Februari 2013
Jumat, 15 Februari 2013
Selasa, 05 Februari 2013
Senin, 04 Februari 2013
Minggu, 03 Februari 2013
Sabtu, 02 Februari 2013
Jumat, 01 Februari 2013
Rabu, 30 Januari 2013
Selasa, 29 Januari 2013
Sabtu, 19 Januari 2013
Rabu, 16 Januari 2013
Selasa, 15 Januari 2013
Lombok is Bali's neighbourhood
Lombok is an
forgotten tales, legends, proud kings and ancient kingdoms. Lombok is, in many
eyes, a sleeping beauty: mysterious and inescapably seductive. Hidden bays,
secluded white beaches, picturesque landscapes and thousands of other secrets
are waiting to be revealed by those who venture here.
Rabu, 09 Januari 2013
Senin, 07 Januari 2013
Minggu, 06 Januari 2013
Sabtu, 05 Januari 2013
Jumat, 04 Januari 2013
Kamis, 03 Januari 2013
Langganan:
Postingan (Atom)