Minggu, 23 Desember 2012

BANTEN TIPAT KELANAN


TIPAT KELANAN




Tipat kelanan umumnya berjumlah enam, tipat ini bisa berupa tipat gatep, tipat inilah maupun tipat nasi bujur sangkar. Yang jelas jumlahnya selalu enam. Tipat kelanan umumnya menimpali banten lainnya seperti: pejati, tipat sodan, serta banten-banten lainnya.

BANTEN PESUCIAN


BANTEN PESUCIAN



Aled pesucian terdiri 5 celemik (diteben 3 celemik dan diluar 2 celemik), 2 kaca (cermin) dan 1 sisir ditengah-tengah. Secara terpisah ada 1 takir berisi beras, kunir dan temugiring.

BANTEN SOROHAN ALIT / TEBASAN


SOROHAN ALIT / TEBASAN
Sorohan Alit atau Tebasan adalah simbol "penebusan".

BANTEN PRAYASCITA


BANTEN PRAYASCITA

Bahan-bahan Banten Prayascita terdiri dari:

Sabtu, 22 Desember 2012

TIPAT BAGIA

Tipat ini biasanya terdapat pada banten sesayut Bagia Suka Sai ataupun banten-banten lainnya. 
Proses pembuatannya hanya menggunakan setengah janur tanpa lidi.


·        Janur dililitkan pada tangan dengan putaran lilitan pertama ada disebelah kiri, kemudian putaran lilitan kedua disebelah kanan.




·        Janur yang dlilitkan membentuk bulat


·        Janur yang sudah terbentuk dan dipepetkan/dirapatkan



·        Tipat Bagia yang sudah jadi



10. TIPAT SUKA SAI
Sebenarnya tipat ini ada 2 macam yaitu Tipat Suka dan Tipat Sai. Karena seringnya tampil bersamaan maka Tipat Suka Sai ini seolah-olah hanya ada satu. Dari proses pembuatannya pun bersamaan, dengan kata lain cara menjahitnya sama tapi setelah hampir jadi dibalik 1 kali menjadi Tipat Suka, sedangkan Tipat Sai dibalik 2 kali. Dan yang lebih unik lagi Tipat Suka Sai ini adalah berasal dari Tipat Nasi Bujur Sangkar dan Tipat Sirikan yang dibalik.


·        Tipat Nasi Bujur Sangkar yang hampir jadi


·        Kemudian pepetannya diubah seperti pada gambar


·        Setelah dirubah kemudian dipepetkan lagi


·        Tipat Suka yang sudah jadi


·        Sedangkan untuk Tipat Sai, adalah tipat suka yang sudah jadi dibuka pepetannya dan dibalik (ditukar).


·        Tipat suka yang sudah jadi dibuka pepetannya dan ditukar




·        Pepetan yang ditukar (dibalik)

·        Kemudian dilanjutkan lagi


·        Setelah jadi, janur dirapatkan/dipepetkan


·        Tipat Sai yang sudah jadi




11. TIPAT PENGAMBEAN
Biasanya terdapat pada Banten Pengambean dan jadi satu dalam rentetan Banten Tebasan. Pembuatannya menggunakan 2 buah batang janur tanpa lidi yang masing-masing pertengahan janumya dibelah 2.

·        Janur yang dipakai untuk tipat pengambean


·        Janur dijalin menyilang


·        Bentuk janur yang hampir jadi


·        Ulatan yang akan dirangkai


·        2 buah rangkaian tersebut kemudian digabung


·        Rangkaian janur yang sudah digabung


·        Rangkaian janur yang hampir jadi


·        Kemudian bagian lobang dibentuk segitiga seperti gunung


·        Tipat Pengambean yang sudah jadi

12. TIPAT SARI
Mempergunakan 1 batang janur yang dibelah 2 tanpa lidi. Tipat Sari ini biasanya ada pada Banten Soma Ribek yaitu 2 hari setelah Hari Suci Saraswati.
Cara membuatnya:


·        Janur diletakkan saling mengkait satu sama lain. Kemudian kaitan yang di bawah, dilipat selanjutnya ditarik sehingga berbentuk segitiga mebucu.


·        Janur yang sudah dikaitkan, kemudian dirapatkan


·        Selanjutnya kaitan janur dilanjutkan





·        Kaitan janur yang sudah membentuk segitiga mebucu


·        Janur yang sudah dipepetkan/dirapatkan


·        Tipat Sari yang sudah jadi




13. TIPAT DAMPULAN
Ada 2 versi atau 2 jenis Tipat Dampulan yaitu mempergunakan 2 batang janur yang lidinya masih ada pada pangkalnya sepanjang ± 5 cm. Dan 1 batang janur dibelah dua tanpa lidi, tipat ini biasanya dihaturkan pada waktu kajeng kliwon yang datangnya setiap 15 hari sekali.






·        Satu batang janur dibelah dua. Janur dililitkan pada tangan kiri dan kanan kemudian saling silang. Biasanya silangan tersebut masing-masing berjumlah 3. Selanjutnya pangkal dan ujung janur setelah menempati posisinya masing-masing ditukar.


1.14. TIPAT GONG
Cara membuatnya hampir sama dengan Tipat Dampulan dengan 2 batang janur hanya saja setelah hampir setengah jadi diatasnya ditambahi lagi dengan janur setengah sebatang dan dibentuk segi empat. Tipat ini biasanya dihaturkan pada seperangkat gamelan ketika hendak menabuh baik itu dalam rangka ngayah di pura, pentas ataupun untuk keperluan upacara Panca Yadnya.
Begitu pula jika ada anak kecil umur 10 bulan keatas belum bisa bicara maka banten ini dihaturkan di gamelan gongnya. Mohon pada Dewa yang menguasai kesenian (Dewa Sangkara) agar memberkati anak yang gagu tersebut hingga bisa bicara. Setelah banten ini dihaturkan maka gongnya dipukul hingga berbunyi. Jangan lupa banten ini disertai pejati.

·        Dua buah janur yag lidinya dihilangkan kemudian diikat dan dililitkan pada tangan dan selanjutnya disaling silangkan antara lilitan yang disebelah kiri dan kanan.






·        Selanjutnya janur tersebut ditarik agar mengembung








·        Kemudian punuk tipat gong dibuat dari janur yang berbeda



·        Punuk Tipat Gong

·        Tipat Gong yang sudah jadi


·        Janur dirangkai agar membentuk segitaga mebucu

·        Dua buah rangkaian janur yang sudah jadi



·        Rangkaian janur yang digabung menjadi satu

·        Kedua rangkaian janur digabung menjadi satu hingga membentuk seperti pada gambar dibawah

Motif Kembang Sari - Seni Hias Bali


Chef Jalanan di Bali


Chef Will Meyrick menunjukkan sisi lain ibu kota Bali; Denpasar
 
Baru jam 9.15 pagi, tetapi saya sudah terlambat. Dagangan Ibu Mangku hampir habis terjual. Hanya tersisa beberapa potong kecil dari babi gulingnya yang tersohor itu. Untungnya masih cukup untuk saya, ternyata.
Selagi saya menikmati santapan, Ibu Mangku nampak sibuk membungkus 100 bungkus satenya yang juga tersohor. Saya hampir terjatuh dari bangku ketika Ibu Mangku bercerita dia membuat sampai 300 bungkus dan 9.000 tusuk sate per hari. Ibu mangku, yang berarti isteri orang suci, benar-benar seorang pengusaha kuliner yang hebat.

Warung Babi Guling Gerenceng juga menjual hidangan makan siang yang enak. Lepas sepatu Anda karena tempat ini bergaya lesehan di atas tikar rotan. Kalau Anda pecinta babi guling dan menyukai kulitnya, tempat ini wajib dikunjungi.

tipat cantok. It’s a mix of green beans, mung-bean sprouts, freshly made tofu, deep-fried garlic, ketupat (soft rice cakes shaped in banana-leaf parcels) and peanut sauce
Di Warung Selumbung, satenya manis dan pedas dan cepat habis dalam beberapa gigitan. Baksonya juga bisa membuat Anda terkejut. Teksturnya kenyal dan legit, hampir seperti makan gnocchi. Begitu pula dengan lawarnya. Masakan ini terdiri dari irisan halus kacang panjang, taoge, kelapa panggang, daging babi, bawang putih goreng, kelapa segar parut, lemo (semacam jeruk limau), dan bumbu gede [lihat kotak]. Bahan-bahannya mudah ditemukan, namun rasa racikannya luar biasa.

Daluman (the leaves are soaked in water and then squeezed, the liquid setting overnight from the natural gelatin)
Setelah semua itu, es daluman yang dingin di Warung Mayra terasa pas di perut. Minuman yang berwarna hijau seperti hutan ini adalah jeli daun daluman yang disajikan dengan gula merah dan santan. Daun direndam dalam air dan diremas-remas. Setelah didiamkan selama semalam, air remasan daun ini berubah menjadi seperti jeli. Tipat cantok-nya juga wajib dicoba. Berupa campuran buncis, taoge pendek, tahu segar, bawang goreng, ketupat, dan saos kacang. Rasanya sedikit manis, sedikit pedas, dan sedikit asam, semua pada waktu yang bersamaan. Sementara itu, kuah jukut undis (sup kacang hitam) warung ini merupakan salah satu yang terbaik yang pernah saya cicipi. Tambahan kluwak membuat rasanya sederhana namun lezat. Rujak di sini juga enak sekali. Seperti salad buah yang berisi mangga mentah, nanas, singkong, ketimun, dan ubi yang dicampur dengan saus pedas. Mirip dengan som tum khas Thailand, namun dibuat dengan gaya Bali.

Nah, Warung Betutu Gilimanuk mudah ditemukan. Bila Anda melihat papan penanda dengan gambar badut yang nampak menakutkan (dengan telinganya yang berhiaskan bunga kamboja), artinya Anda berada di tempat yang tepat. Direndam dalam bumbu gede yang lezat, bebek betutu (bebek panggang) dimasak lama hingga empuk. Dagingnya seperti meleleh dari tulang dan di mulut. Sangat pedas dan akan membuat mata Anda berair, tetapi sangat lezat.

Bumbu gede (the “mother” spice paste) is the heart and soul of Balinese cuisine. Used as the base for almost every dish, it’s like our version of ketchup or tomato paste. Here, you can’t live, or at least cook, without it
Pelancong kuliner yang ingin menguji nyali boleh mencoba sate kakul. Keong air tawar yang kecil-kecil ini adalah salah satu makanan daerah Bali yang paling unik. Dihidangkan seperti sate dengan bumbu kacang, keong ini agak lebih alot dari yang saya duga. Di ujung lain dalam spektrum tekstur makanan adalah belut muda goreng yang menawarkan kriuk-kriuk yang memuaskan. Ditemani sepiring sayur gonda (selada air yang direbus sedikit) berwarna hijau tua dengan rasa yang menyegarkan dan manis-manis pahit.

“holy man’s wife” (the English translation of ibu mangku)
Esensi dari makanan Bali adalah apa yang diberikan oleh alam. Daun belimbing, daun singkong, dedaunan hijau liar, pucuk-pucuk pakis muda, bunga jahe, batang pisang, dan rempah-rempah dari hutan, semua memiliki peran sendiri. Rempah dan sayuran dihidangkan mentah. Kacang-kacangan banyak digunakan. Persis diet jaman Paleo, dengan gaya Bali dan tak satu pun kari di depan mata. Inilah mengapa generasi orang Bali yang lebih tua bertubuh kokoh dan lincah. Mata mereka bersinar dan mereka memiliki pemahaman yang mendalam tentang dunia kuliner di seputar mereka. Mereka memasak keong dan belut muda yang tidak diternakkan tetapi ditangkap di sawah-sawah, dan pestisida utamanya adalah bebek. Ketika hewan dipelihara di alam bebas, dagingnya segar dan diproduksi secara etis. Organik secara tradisional, boleh dikata. Kita akan jauh lebih sehat dan bahagia kalau kembali ke cara-cara lama ini. Perhentian terakhir saya untuk hari ini adalah daerah di sekitar Pasar Kereneng. Tempat ini pantas dijelajahi karena warung-warung soto dan satenya luar biasa. Di sini, saya menghabiskan mie pangsit (dengan mie buatan mereka sendiri) di Warung Mastok, sebelum akhirnya menutup hari dengan soto ceker di Soto Purnama yang letaknya tak jauh dari situ. 

Nasi Campur (Balinese mixed rice)
Denpasar adalah tempat yang sederhana. Dia tidak mencoba berpura-pura. Akan tetapi, seperti di kebanyakan kota, Anda akan menemukan kisah-kisah dan rahasia-rahasia hanya jika Anda siap menjelajahi tempat-tempat yang tidak biasa. Berkelanalah secara global, makan secara lokal!

Jumat, 21 Desember 2012

TIPAT GELATIK

Cara membuatnya adalah tipat kukur yang hampir jadi (tanpa kepala) dibalik. Yang jadi kepala dibawa menuju ekor, selanjutnya yang ekor menuju kepala.


 ·        Tipat Kukur yang setengah jadi, dibalik pada bagian kepala, dibuat untuk menjadi ekor dari tipat gelatik



·        Pembuatan kepala tipat gelatik sama seperti pada tipat kukur

·        Bentuk Tipat Gelatik yang sudah jadi

Motif Pancasila Sari - Seni Hias Bali


Kamis, 13 Desember 2012

Pengiwa Sampurna


PENGIWA SAMPURNA

Dalam babad pagedongan, sebuah teks cerita yang tidak pernah dipentaskan kepada umum. Karena dianggap rahasia, angker, tenget, aja wera, tidak boleh dibicarakan sembarangan. Maka dia hanya berkembang dari mulut ke mulut, dari pribadi ke pribadi itu pun secara rahasia pula.

Rabu, 12 Desember 2012

TIPAT SIDAPURNA

Mempergunakan 2 buah batang janur tanpa lidi (satu janur dibelah 2). Tipat ini biasanya ada pada banten sesayut yang disebut Sesayut Sidapurna.

Leak Sari


AJARAN LEAK SARI

Leak ada yang baik dan ada pula yang jahat. Leak yang baik disebut Leak Sari. Leak Petak atau Leak Putih. Sedangkan leak yang jahat, buruk dinamai Leak Pamoroan, Leak Badeng atau Leak Selem.

Selasa, 11 Desember 2012

Pinangan Maut


PINANGAN KEMATIAN

Setelah mendapat petunjuk seperti itu Mpu Peradah pun menutup yoga samadhinya, kemudian kembali ke ruang pertemuan. Sang Mpu berpikir sejenak kemudian memanggil sisia-nya, yang bernama Mpu Bahula dan berkata: “Anakku Bahula, sekarang kau kuutus ke puri menghadap Sang Prabu.