Sabtu, 07 Januari 2012

BANTEN CANANG SARI


BANTEN CANANG SARI/CANANG BURATWANGI LENGA WANGI (UTAMA)
Canang Sari Wadah Ceper ini biasanya dihaturkan pada waktu Purnama Tilem.
Yaitu ketika menghaturkan "Daksina" di pelinggih tertentu. Atau ketika menghaturkan banten gebogan di pura-pura pada saat piodalan. Canang Sari ini adalah simbol Tri Sarira di tubuh manusia yaitu : Angga Sarira (tubuh fisik / badan kasar) diwakili oleh ceper dan raka-rakanya. Kemudian Suksma Sarira (badan halus, badan astral, roh, arwah) diwakili oleh duras yang berbentuk bundar. Sebagai simbol cakra-cakra dibadan halus. Cakra-cakra inilah yang dilalui oleh Kundalini (kekuatan Sidhi/sakti) untuk membangkitkan unit-unit kesadaran manusia. Selanjutnya adalah Antah Karana Sarira (badan penyebab, Atman) yang diwakili oleh susunan bunga-bunga yang berbau harum dan kembang rampe.
Jadi kesimpulannya Canang Sari mewakili ketiga lapis badan manusia, untuk dipersembahkan kehadapan-Nya (Ida Sang Hyang Widhi Wasa). Canang Sari ini beralaskan ceper (segi empat). Jika canang ini dihaturkan bersamaan atau menimpali gebogan maka dia diisi dengan uang sebagai dana punia, jumlahnya terserah para pemedek.

Bahan-bahan Canang Sari Wadah Ceper terdiri dari:
- Janur untuk Duras banten dan tapak dara
- Semat/biting.
- Ceper
- Bunga-bunga yang harum
- Kembang rampe
- Boreh miik (boreh/bubuk wangi)
- Lengis miik (minyak wangi)
- Pisang, tebu, jaja gegiping
- Porosan


Cara Menatanya:
Sama seperti canang raka, hanya saja masing-masing celemiknya diisi boreh miik satu, lengis miik satu, kemudian disusuni Duras Bunter. Di atas Duras bunter disusun bunga-bunga yang harum dan paling atas kembang rampe.

Tidak ada komentar: