TIPAT GONG
Tipat jenis ini sering; digunakan ketika gong mau ditabuh
bersama seperangkat gambelannya.
Disertai pula dengan banten pejati, baik itu
dalam rangka upacara Panca Yadnya maupun dalam bentuk pementasan. Tipat
inipun juga berfungsi untuk mepinunas (memohon), misalnya : jika ada sanak
saudara yang sakit gendongan (sejenis eceng gondok) baru pada tahap stadium
dini. Maka Tipat Gong ini dihaturkan di bale kulkul, disertai pula dengan
Pejati. Mohon pada Dewa Sangkara agar sakitnya disembuhkan. Permohonan ini ada
yang menggunakan jasa pemangku ada juga dilakukan sendiri-sendiri. Setelah
banten dihaturkan maka kulkul tersebut dikerik dengan pisau. Kerikan-kerikan
kayu itulah digunakan sebagai obat/boreh/ untuk melumuri gendongan si sakit.
Permohonan yang lain apabila ada anak kecil yang berumur 1
(satu) setengah tahun belum bisa ngomong (bicara), maka Tipat Gong ini bersama
banten pejati dihaturkan di gong-nya sebelum gong itu ditabuh. Dan biasanya
permohonan ini dilakukan oleh seorang pemangku atau pinandita.
Bahan-bahannya terdiri dari:
- tamas atau ceper slepan
- celemik 2
- jajan laklak tape .
- pisang dan tebu satu iris
- telur rebus
- tipat gong
- canang genten
- porosan
Cara menatanya:
- tamas atau ceper diisi 2 celemik dibelakangnya, sedangkan pisang tebu 1 iris ditaruh didepannya disusuni porosan.
- jajan laklak tape diisi pada masing-masing celemik.
- diatas porosan kemudian disusuni lagi dengan bunga-bunga dan kembang rampe.
- telur rebus dan terakhir adalah Tipat Gong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar