Sembahyang kepada Tuhan :
Selanjutnya Pemimpin Upacara atau Pemangku akan memberi aba-aba
untuk bersembahyang kepada Tuhan dalam fungsinya sebagai Úiwa Raditya atau Àditya
atau sering juga dipergunakan istilah ke Sùrya. Mereka yang bersembahyang
kemudian mengambil bunga (jika ada, pergunakanlah bunga yang berwarna putih,
jika tidak dapat dipergunakan bunga dengan warna lain), lalu disucikan atau
diasapi diatas dupa yang ada di depannya sambil mengucapkan sendiri Mantram
berikut :
Oý Puûpa Danta Ya Namaá.
Artinya :
Ya Tuhan, sucikanlah bunga ini.
Sesudah itu bunga dijepit dengan kedua ujung jari tangan, dengan
bunga tersembul diujung jari, lalu kedua cakupan tangan itu diangkat keatas,
sehingga pangkal cakupan tangan berada diatas dahi dan ujung jari tangan berada
diatas ubun-ubun. Pemimpin Upacara atau Pemangku kemudian mengucapkan Mantram berikut :
oý
àdityasyãpara-jyoti,
rakta-teja namo ’stu te
úvéta-pañkaja-madhya-stha,
bhàskaràya namo ’stu te
oý praóamya bhàskaraý devaý,
sarva-kleúa-vinàúanam,
praóamyãditya-sevãrtham,
bhukti-mukti-vara-pradam
oý hràý hrìý saá parama-
úiva-àdityàya namaá
Artinya :
Ya Tuhan, hamba memuja dan menyembah pancaran kemahakuasaan dan
energi ilahi Mu yang memberkati dan memberkahi jagat raya dan segenap isinya
ini.
Jika mereka yang bersembahyang memahami atau hafal Mantram
termaksud, merekapun boleh mengucap-kannya dalam hati. Jika tidak paham, agar
mengucapkan terjemahannya dalam bahasa yang dikuasai.
Sesudah itu kedua tangan diturunkan perlahan-lahan sambil membuang
kedepan bunga di cakupan tangan tadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar