KAWISESAN
LEAK SARI
Dalam kewisesan leak
sari akan dicantumkan beberapa kutipan mantra-mantra kawisesan-kesaktian
leak sari, yang berguna sebagai pelengkap berupa kewisesan atau kesaktian itu
sendiri, berikut adalah mantra-mantranya:
Kedua
mantra tadi menggunakan sarana abu awon (abu dapur) bila sudah dimantrai
siratkan pada seluruh pekarangan. Bila untuk mengobati orang sakit,
siratkan 3 kali, bhinasmakena 3 kali, putar kiri 3 kali. Bantennya : Canang
Sari, dupa lenga wangi burat wangi, toya kelebutan.
Sarana
yang digunakan adalah toya anyar, atau toya kelebutan, bunga pucuk bang, canang
sari mesari siyu pitungatus (1700). Bisa dipakai untuk mengobati orang sakit,
atau meruwat orang yang baru sembuh dari sakit.
Untuk
menghidupkan ajian ini diperlukan sarana berupa bunga pucuk bang, dan memakai
kampuh atau saput poleng - hitam-putih.
Ajian
di atas dapat digunakan untuk mengobati orang yang sakit kena guna-guna.
Seperti Jaran Guyang, Setan Kober, Semar Mesem dan sebagainya. Sarana
toya kelebutan, kembang setaman dipakai pengelukatan.
Mantra
di atas bisa digunakan untuk menangkap leak. Tentu saja untuk menggunakan
mantra ini anda harus memahami kekuatan sendiri. Jangan sampai anda ingin
menangkap leak, tapi justru anda sendiri yang ditangkap oleh leak, kan repot
jadinya.
Mantra
ini juga bisa digunakan untuk menangkap leak, disamping itu juga bisa
dipakai untuk nerang hujan, selain juga berfungsi sebagai pengobatan.
Kalau ada anak - istri - cucu, atau siapa saja yang sakit, maka ucapkan mantra
ini 3 kali di dalam hati, tahan napas sekuatnya, lalu tiupkan di telapak tangan
orang yang sakit , sambil berdoa: “pomo
- pomo - pomo, siddhi mandhi mantraku.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar