Landasan Teori
Teori sesungguhnya selalu hadir dalam proses penelitian.
Kadang–kadang penelitian untuk mengetes teori; pada saat yang lain hipotesis
penelitian berasal dari teori; hampir selalu analisis akan sangat mantap
apabila temuan–temuan diintepretasi berdasarkan teori yang ada (Chadwick et.al,
1991:20).
Teori adalah struktur yang dihasilkan oleh proposisi yang mengandung sifat abstraksi dan idealisasi yang disusun menjadi suatu sistem deduksi logis atau rangkaian sebab-akibat. Oleh karena itu, timbul dua arus konsekuensi, pertama teori dapat menjelaskan generalisasi yang sudah diketahui dan kedua teori dapat meramalkan generalisasi yang belum diketahui (Wallace,1990:48).
Teori adalah struktur yang dihasilkan oleh proposisi yang mengandung sifat abstraksi dan idealisasi yang disusun menjadi suatu sistem deduksi logis atau rangkaian sebab-akibat. Oleh karena itu, timbul dua arus konsekuensi, pertama teori dapat menjelaskan generalisasi yang sudah diketahui dan kedua teori dapat meramalkan generalisasi yang belum diketahui (Wallace,1990:48).
Clifford
Geertz (1973:26-28) dalam bukunya The Interpretation of Cultures, Selected
Essay menyatakan pandangannya
tentang bagaimana teori berfungsi di dalam ilmu interpretatif menyarankan bahwa
distingsi yang relatif dalam kasus mana pun, yang tampak dalam ilmu-ilmu eksperimental
atau observasional, antara “lukisan” (description) dan “penjelasan” (explanation) di
sini tampak sebagai distingsi, bahkan
lebih relatif antara “penulisan” (inscription), “lukisan mendalam dan
spesifikasi” (diagnosis), yaitu antara menuliskan makna
tindakan-tindakan sosial, khusus para pelaku yang tindakan-tindakannya ditulis,
dan menyatakan, se-eksplesit yang dapat diusahakan, apa yang kemudian
diperlihatkan pengetahuan itu tentang masyarakat tempat hal itu ditemukan, dan
lebih dari itu, tentang kehidupan sosial apa adanya. Lebih lanjut dikatakan,
teori menjadi tempat tergantungnya secara konsepsional penafsiran itu.
Sumber:
Buku Persepsi Umat Hindu di Bali Terhadap Svarga,
Naraka, dan Mokûa Dalam Svargarohaóaparva: Perspektif Kajian Budaya; Dr. I Made Titib, Ph.D; 2006
Tidak ada komentar:
Posting Komentar