TAHUN ÚAKA (BALI)
Perhitungan Tahun Úaka dimulai pada hari Soma
(Senin) Wage wuku Tambir penanggal ping 1 bulan Waiúàkha tahun 1 Úaka,
bertepatan dengan tanggal 22 Maret 79 Masehi, oleh Raja Kaniûka I, seorang raja
India keturunan raja-raja Kuûàna dari suku Úaka, sebagai peringatan
pemerintahannya atau tahun penobatannya naik tahta kerajaan, sekaligus sebagai
penghormatan pada leluhurnya (suku Úaka).
Di Nusantara (Indonesia) tahun Úaka dipergunakan
dalam kehidupan masyarakat sejak masuknya Agama Hindu (kerajaan Hindu tertua
diketahui berdiri di Kutai Kalimantan Timur sekitar tahun 400 Masehi). Hal
tersebut dapat kita lihat di dalam prasasti-prasasti maupun di dalam cakepan
(sejenis buku dari lembaran-lembaran daun rontal) yang memuat sastra-sastra
Jawa Kuna (Kawi).
Demikianlah dalam kenyataannya tahun Úaka sampai saat ini
masih dipakai oleh sebagian masyarakat Indonesia terutama masyarakat Jawa dan
masyarakat Bali. Akan tetapi perhitungan Tahun Úaka di Jawa mengalami perubahan
sejak tahun 1555 Úaka (1633 M). Di dalam perhitungan Tahun Úaka terdapat
unsur-unsur tanggal dan pangêlong, úaúih, wêwàran, wuku dan ingkêl.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar