Dewanya:
- Sanghyang Úiwa
- Acuh-tak-acuh segala yang sudah terjadi dibiarkan diluar tidak dimasukkan dalam hati.
- Manuknya prênjak (burungnya prenjak) artinya suka meninggikan dirinya, dan senang membuat berita yang menggemparkan.
- Dapat mengerti gelagat (gerak-gerik) orang, dan paham akan wangsit (bisikan gaib).
- Kakayonanya upas (kayunya upas) artinya tidak bisa sebagai tempat perlindungan dan peristirahatan bagi orang-orang yang menderita, panas segala ucapannya.
- Gêdhongnya tatiga sami maunêb (gedongnya tiga semua tertutup) artinya kikir, serakah, kecil hati, karena itu ia berusaha mendekatkan diri kepada Sanghyang Widhi.
- Namun juga besar wibawanya, besar amarahnya, tetapi banyak orang yang menyukainya.
- Halangannya karena kena jebakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar